Commuterline Kabar kereta kita
Jakarta – PT KAI belum juga bisa mengatasi kepadatan luar biasa pada jam-jam kantor di Stasiun Manggarai. Penumpang yang naik dan turun dari kereta harus mati-matian untuk bisa bergerak menuju kereta selanjutnya. “Sangat melelahkan dan menjekelkan,” kata Harsa, warga Depok.
Harsa kerja di sebuah toko di Tanahabang. Dulu ia tak mengalami masalah ketika kereta dari Bogor langsung ke Tanahabang. Namun, sejak perubahan rute, kini ia mesti turun di Manggarai. Penumpukan penumpang di Stasiun transit ini pun menjadi hiruk pikuk. “Jika dibiarkan, makin lama akan menjadi makin padat dan bisa-bisa meledak jadi kekacauan,” ujar Harsa.
Baca: cara mudah pasang iklan di commuterline: Cara Pasang Iklan di Kereta Commuterline yang efektif dan efisien
Sejumlah penumpang menunjuk jalur naik turun tangga yang terbatas membuat penumpang berdesak-desakan. “Tapi menurut saya karena peron yang berbeda yang membuat kacau. Penumpang harus rebutan pindah peron lewat tangga, padahal penumpangnya membludak,” ujar Rematun, warga Tambun, Bekasi. Kerja di sebuah perusahaan di daerah Mangga Besar, perempuan 29 tahun ini terpaksa kini harus turun di Manggarao untuk berganti kereta. “Dulu enak, kereta Bekasi ada langsung ke kota,” ujarnya. Ia berharap PT KAI membuka lagi jalur kereta dari Bekasi-Kota seperti dulu. “Sekarang capek naik turun tangga,” katanya.
