Kecelakaan kereta api terjadi lagi. Pekan lalu musibah itu terjadi: tumburan Kereta Api Turangga dengan commuterline di Kabupaten Bandung Empat awak kereta tewas. Kita menunduk. Semoga mereka mendapat tempat yang layak.
Siapa yang salah dalam kecelakaan ini? Tentu tidak bisa didiamkan. Selama ini sistem sudah berjalan dan jika terjadi kecelakaan pasti ada yang salah, yang tidak tertib. Hal yang mengingatkan tragedi Bintaro puluhan tahun silam. Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) harus segera mengungkap inil
Namun yang perlu digarisbawahi dalam kasus ini adalah kurangnya Pemerintah tak secepatnya mengganti atau menambah rel kereta sehingga perlintasan itu tidak satu jalur. Betapa pun canggih dan bakunya aturan, lintasan sejalur (single track) kereta merupakan jalur maut yang setiap saat bisa memunculkan tragedi.
Kendati belum mengumumkan hasil, sesungguhnya kesalahan sudah bisa diraba: keteledoran manusia. Kenapa? Karena setiap kereta yang masuk single track ia akan mendapat izin dulu. Dua stasiun akan saling berkoordinasi agar lintasan single track itu aman. Dalam kasus ini koordinasi itu tampaknya tak terjadi. Sanksi harus dijatuhkan untuk mereka yang teledor. (commuterlinecom)