OPINI —
PT KAI seperti jauh dari persiapan dalam mengambil langkah perpindahan penumpang jurusan Tanahabang pada Stasiun Manggarai. Penumpang menumpuk, berdesak-desakan, dan saling lomba mengejar kereta yang, entah kenapa, selalu saja datang tak tepat waktu. Keadaan makin parah karena, seperti pekan lalu, eskalator mati.
Sejak beberapa pekan lalu terjadi perubahan kereta jurusan Tanahabang. Jika sebelumnya selama ini kereta dari Bogor-lah yang langsung ke Tanahabang, maka kini, kereta Bekasi. Para penumpang kereta dari Bogor yang akan ke Tanahabang transit di Manggarai, berganti kereta Jurusan Tanahabang yang datang dari Bekasi.
Pasang iklan di kereta commuterline: Cara pasang iklan di Kereta Commuterline
Perubahan ini, menurut PT KAI, demi melancarkan perjalanan kereta api yang melalui Stasiun Manggarai. Persoalannya, kebijakan ini seperti tanpa diikuti persiapan matang. Sejumlah masalah timbul. Para penumpang dari Bogor, misalnya, harus turun dua lantai menuju peron 6 untuk berganti kereta –sesuatu yang tentu saja tidak efektif. Eskalator yang kerap mati dan tangga tak cukup menampung penumpang yang berjejalan. Dan karena kereta jurusan Tanahabang kerap terlambat maka yang terjadi penumpukan penumpang –dan pada akhirnya hiruk pikuk dan umpatan penumpang terhadap PT KAI.
Kita menyesalkan kebijakan yang diambil tanpa persiapan ini. Semestinya PT KAI memastikan dulu bahwa semua kereta commuterline terjamin ketepatan waktunya –atau agak tepat- sebelum memutuskan semua ini. Dua minggu lewat, tetap saja kekisruhan penumpang di Manggarai tak teratasi. Yang kita lihat para petugas hanya berteriak-teriak memakai pengeras suara, menambah bising suasana. (commuterline.com)
cara menulis opini yang baik: Cara Menulis Opini yang Baik