Kasus Arteria Dahlan, politisi PDI Perjuangan, yang kini menjadi hujatan masyarakat Sunda hendaknya jadi pelajaran kita, berhati-hatilah dalam berbicara tentang suku, agama, dan sejenisnya. Arteria adalah contoh bagaimana pendidikan dan jabatan tidak selalu sebanding dengan pemahaman etika juga kerendahan hati.
SARA –suku, agama, ras, dan antargolongan- adalah bak rumput kering yang mudah terbakar dan dibakar. Sebuah wilayah yang sangat sensitif dan perlu hati-hati untuk menyinggungnya. Bukan berarti tidak boleh, namun harus bijak. Dalam hal ini Arteria, seorang sarjaja hukum itu, tak peka saat ia meminta Jaksa Agung mencopot seorang kajati yang menurut Arteria memakai bahasa Sunda saat rapat –permintaan yang aneh dan bahkan patut dicurigai, ada apa di baliknya?
Cara pasang iklan di kereta:Cara pasang iklan di Kereta Commuterline
Bahasa adalah identitas dan kekayaan budaya. Kita bisa menikmati aneka ragam bahasa saat naik kereta. Bahkan kita tahu, semakin banyak kita mengenal bahasa daerah, maka semakin mudah kita bergaul. Kita tak tahu apa yang menjadi alasan Arteria dengan galak meminta Jaksa Agung mencopot kajati yang berbahasa Sunda. Tapi, seperti kata pepatah, tentu tak ada api jika tak ada asap. Arteria telah melukai orang Sunda –dan wajar jika ia dihujat di sana-sini. []
Cara menulis opini:Cara Menulis Opini yang Baik