Lembaga Institut Studi Transportasi (Instran) mengevaluasi keberadaan kereta bandara yang kini berusia setahun. Lembaga ini melihat minat masyarakat atas kereta ini masih sangat minim. Hanya sekitar 23 persen dari yang ditargetkan. Instran melihat kelemahan kereta ini, antara lain, karena bandara Soekarno Hatta memang tidak didesain memiliki kereta bandara. Juga harga tiket dinilai mahal.
Baca: Kereta Bandara Susah
Tentu tak ada guna melihat yang sudah terjadi. Niat pemerintah untuk mengurangi kepadatan penumpang dari mereka yang menggunakan kendaraan pribadi ke angkutan kereta layak didukung. PT Railink yang mengoperasikan kereta bandara memang harus kerja keras membuat masyarakat berbondong-bondong memilih moda kereta ini.
Sesungguhnya kereta bandara nyaman. Mewah dan cepat dibanding mobil, misalnya. Namun, sejumlah hal lain harus diakui membuat penumpang enggan naik.
Salah satunya lokasi naik dan turun penumpang yang sampai sekarang dinilai tak praktis dan justru merepotkan penumpang. Misalnya, keberangkatan dari Stasiun Sudirman. Penumpang yang hendak naik kereta Bandara dan naik kereta commuterline, mesti jalan kaki dulu ke Stasiun tempat kereta Bandara berhenti. Juga di Bandara Soekarno Hatta penumpang mesti jalan kaki cukup melelahkan untuk menunjuk lokasi keberangkatan pesawat mereka. Di luar negeri hal ini tak terjadi karena tempat pemberhentian kereta bandara sudah terintegrasi dengan tepat di terminal-terminal keberangkatan dan kedatangan penumpang.
Hubungi ini jika pasang iklan di kereta Commuterline: Pasang Iklan di Commuterline
Ini belum lagi ditambah dengan harga tiket yang dinilai juga masih mahal. Alhasil, kepraktisan naik kereta bandara masih jauh dibanding dengan, misalnya, Bus Damri yang harga tiketnya relatif lebih murah dan berhenti di mulut terminal yang dituju.
Setahun memang masih muda. Satu-satunya cara untuk memikat penumpang adalah membuat sejumlah promo harga dan menjadikan stasiun pemberangkatan kereta bandara terintegrasi dengan kereta commuterline. Itu sebabnya, misalnya, penyelesaian segera stasiun Manggarai sebagai tempat keberangkatan dan kedatangan kereta Bandara menjadi penting. (Chandra Amperawati)