Commuterline Kabar kereta kita
Kepadatan Stasiun Sudirman pada jam-jam bubar kerja telah menjadi masalah sendiri bagi mereka yang berangkat dari Stasiun Sudirman. Para penumpang yang berebut naik kereta mengingatkan pada saat kereta Jabodetabek era 90-an. “Brutal dan mengkhawatirkan karena kerap menimbulkan kecelakaan,” kata Arman Riud, penumpang kereta Commuterline yang berkantor di Sudirman.
Demikian padatnya, kata Arman, ia kerap melihat sesame penumpang bertengkar karena berebut naik kereta. “Memalukan, tapi mungkin karena kondisi mereka lelah,” ujarnya.
Membidik target pasar penumpang kereta Commuterline, Pasang Iklan di Kereta Commuterline
Padatnya penumpang bukan karena kereta pada jam pulang kerja itu kadang tersendat pada stasiun sebelum Tanahabang dan Duri, tapi karena tak adanya kereta jurusan Bekasi. Akibatnya semua semua penumpang Bekasi harus naik kereta jurusan Tanahabang untuk transit dulu di Stasiun Tanahabang. “Ini masalah utamanya, tak ada kereka Bekasi, semuanya harus naik untuk mengejar kereta Bekasi di Stasiun Manggarai,” kata Arman.
Penumpang lain, Rianti, memiliki pendapat sama dengan Arman. Warga Bogor ini mengaku ngeri jika naik kereta pada jam pulang kerja dari Stasiun Sudirman. “Saya memilih pulang malam, atau ke Stasiun Tanahabang, tapi ini sebenarnya tidak efisien, capek,” ujarnya. Ia mengaku tidak tahu apakah PT Kereta menyediakan kereta antara khusus ke Manggarai. “Pada jam pulang kerja, kok saya tidak pernah menemuinya. Yang ada ya kereta jurusan Bogor yang padat itu,” katanya.
Sejauh ini, menurut manajemen PT KAI, memang belum bisa dipastikan kapan ada kereta Jurusan Bekasi langsung Tanahabang melalui Manggarai. Kereta dari Bekasi ke Manggarai yang ada sekarang melalui jalur berputar: Jatinegara, Stasiun Senen, Duri, baru Tanahabang. “Ada masalah teknis yang kompleks untuk membuat jalur kereta Bekasi-Manggarai-Tanahabang,” kata seorang karyawan senior PT KAI. Masalah itu, ujarnya, menyangkut arus kereta dari timur (kereta dari “Jawa) dan juga struktur dan posisi rel di Stasiun Manggarai. “Ini mesti dibenahi,” katanya.
Baca berita ini Stasiun Ini Mengerikan dan Misterius
